Melintasi Samudra: Jejak Migrasi Asia ke Hawaii

Sejarah migrasi Asia ke Hawaii adalah sebuah epik perjalanan, perjuangan, dan asimilasi budaya. Banyak orang Asia pertama kali datang ke Amerika Serikat melalui Hawaii sebagai pekerja di perkebunan nanas, kelapa, dan tebu. Negara asal utama para imigran ini termasuk Filipina, China, Jepang, Korea, dan Kepulauan Marshall. Selain itu, imigrasi terkini ke Hawaii juga mencakup kelompok etnis Asia lainnya seperti orang Thai, Indonesia, dan Vietnam​​.

Imigran Tiongkok merupakan kelompok imigran pertama yang tiba di Hawaii untuk bekerja di perkebunan, dengan lebih dari 50.000 orang datang antara tahun 1852 dan 1887. Banyak dari mereka juga tiba untuk bekerja di perkebunan padi yang menggantikan kalo (taro) sebagai tanaman utama pada waktu itu​​. Catatan menunjukkan bahwa imigran Tiongkok pertama kali datang ke pulau Hawaii pada tahun 1778, bersamaan dengan kedatangan penjelajah Inggris James Cook, dan beberapa di antaranya merupakan bagian dari kru Cook. Hari ini, beberapa keturunan Tiongkok di pulau tersebut bisa mengklaim sebagai generasi ketujuh​​.

Filipina, seperti kebanyakan imigran Asia Tenggara lainnya ke Hawaii, bekerja di perkebunan gula. Pada tahun 2010, orang Filipina melampaui orang Jepang sebagai kelompok etnik terbesar di Hawaii​​. Sampai tahun 2010, orang-orang keturunan Jepang merupakan mayoritas penduduk Hawaii. Setelah Perang Dunia II, lebih dari 110.000 orang Amerika keturunan Jepang di daratan utama AS, yang kebanyakan tinggal di Pantai Barat, dipaksa masuk ke kamp interniran. Namun, di Hawaii, di mana lebih dari 150.000 orang Amerika keturunan Jepang membentuk lebih dari sepertiga populasi, hanya 1.200 hingga 1.800 yang diinternir​​.

Sementara itu, imigran Korea kebanyakan datang ke pulau untuk bekerja di perkebunan nanas dan gula. Beberapa dari mereka, termasuk keluarga Mary Paik Lee, pindah ke daratan utama (biasanya California) setelah mengalami diskriminasi ekstrem​​.

Ketika Jepang mengambil alih Okinawa (dulu dikenal sebagai Kerajaan Ryukyu), ekonomi Okinawa mulai menurun. Akibatnya, ada permintaan yang meningkat bagi pemerintah Jepang untuk memungkinkan orang Okinawa bermigrasi ke tempat lain. Orang Okinawa pertama datang ke Hawaii pada tahun 1899 di bawah pengawasan Kyuzo Toyama, yang dikenal sebagai "bapak emigrasi Okinawa"​​.

Peningkatan masif imigran Asia Amerika mengubah dinamika demografis Hawaii menjadi komunitas mayoritas Asia. Imigran Asia dari segala jenis, termasuk penduduk asli Hawaii, sering datang sebagai pekerja kasar dan menghadapi kondisi kerja yang keras di perkebunan gula - hari kerja 10 jam, pengawasan ketat, dan kondisi kerja yang tidak layak. Meskipun menghadapi tantangan ini, banyak pekerja perkebunan bergabung melalui pemogokan dan serikat pekerja multi-etnis​​.