Misteri Aroma Menantang: Durian, Jengkol, dan Pete

Durian, jengkol, dan pete merupakan tiga bahan makanan yang terkenal karena aroma tajamnya.

Studi yang dilakukan oleh National Cancer Centre Singapore dan Duke-NUS Medical School mengungkap bahwa aroma durian berasal dari gen yang disebut MGLs (methionine gamma lyases), yang bertanggung jawab atas pembentukan senyawa sulfur yang mudah menguap (VSCs). Pada buah durian yang matang, ekspresi salah satu gen ini meningkat sekitar 2.000 kali dibandingkan bagian tanaman lainnya, memberikan aroma "sulfur" khas durian​​.

Sementara itu, bau pete dikaitkan dengan adanya asam amino thiazolidine-4-carboxylic acid atau thioproline, yang memberikan aroma belerang. Senyawa ini meningkat secara signifikan setelah pete direbus. Selain itu, kandungan cyclic polysulphides di dalam pete juga berperan dalam memberikan rasa tajam dan merupakan senyawa utama yang bertanggung jawab atas aromanya​​. Pete juga mengandung djenkolic acid, asam amino yang mengandung sulfur dan berpotensi toksik dalam konsentrasi tinggi​​.

Untuk jengkol, penyebab aromanya adalah adanya senyawa Djenkolic acid yang kaya akan sulfur. Senyawa ini yang menyebabkan aroma urine menjadi tidak sedap setelah mengonsumsi jengkol​​.

Secara keseluruhan, penelitian ini membuka wawasan tentang bagaimana senyawa kimia alami dalam makanan bisa memberikan dampak besar pada aroma dan rasa, yang juga mempengaruhi persepsi dan penerimaan makanan tersebut di masyarakat.